Sabtu, 01 Desember 2012

Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang Install Web Server di Linux Ubuntu atau Debian Lenny dengan Platform WordPress. WordPress merupakan CMS yang umum dan pupuler yang banyak digunakan sekarang untuk pembuatan web, termasuk web ini. Karena dengan menggunakan wordpress dapat dengan mudah mendapatkan tampilan yang kita inginkan, dilengkapi dengan plugin yang mudah di dapatkan. Segingga membuat wordpress tetap eksis dalam dunia web design.Berikut langkah-langkah cara konfigurasi dan Install Web Server di Linux Ubuntu atau Debian Lenny dengan Platform WordPress
# apt-get install apache2 mysql-server mysql-client php5 php5-mysql phpmyadmin
Pada saat penginstalan mysql maka kamu akan diminta memasukan password baru untuk mysql kamu, tapi sebaiknya samakan saja passwordnya dengan password root kamu. Kemudian pada penginstallan phpmyadmin silakan pilih apache2 saja, karena disini untuk web servernya menggunakan apache2.
install phpmyadminSetelah selesai penginstallan silakan browsing lewat client dengan alamat ipserverkamu/phpmyadmin disini saya menggunakan ip 192.168.0.100 jadi login saya di 192.168.0.100/phpmyadmin untuk membuat database yang nantinya akan digunakan oleh wordpress. Login pada phpmyadmin dengan user root, dan password pada mysql tadi. Untuk membuat database pilih creat pada halaman pertama setelah login. Saya memberi nama databasenya db_wp.
phpmyadmin create databasesetelah selesai kemudian kamu download wordpress dari wordpress.org/download kemudian di exstrak setelah itu edit wp-config-sample.php di folder wordpressnya menggunakan notepad. edit bagian berikut:
edit wp-confignah setelah di edit silakan rename wp-config-sample.php menjadi wp-config.php kemudian jika sudah selesai silakan upload menggunakan filezilla ke directory /var/www.
filezillaIngat yang di upload bukan folder wordpress tapi isi di folder wordpress. Setelah semua terupload silakan browsing ke IP kamu 192.168.0.100 maka akan tampil sedikit pengaturan karena cukup mudah jadi tidak saya tulis. Dan hasilnya adalah seperti berikut:
wordpress 3.3oya jika kamu ingin merubah IP kamu menjadi domain silakan baca Install dan Konfigurasi DNS Server Pada Linux Debian.
Sekian tutorial cara Install Web Server di Linux Ubuntu atau Debian Lenny dengan Platform WordPress dari saya, terima kasih.

Instalasi DNS Server pada Linux Debian 5.07 Lenny

Domain Name System Server adalah server yang berfungsi menyimpan informasi tentang hostname atau domain dalam bentuk basis data tersebar di dalam jaringan komputer, misalnya pada internet. DNS bisa dianggap seperti buku telepon dimana saat pengguna mengetikkan www.smkn1mojokerto.sch.id maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 49.50.8.42 (IPv4) dan 2001:e00:d:11:3:170::83 (IPv6). Langsung saja berikut cara instalasinya:

Lakukan instalasi paket software bind9 dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#apt-get install bind9
Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "named.conf" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /etc/bind/named.conf
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut.
zone "bukan.org" {
              type master;
              file "db.bukan";
}; 

zone "192.in-addr.arpa" {
              type master
              file "db.192";
};
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
File konfigurasi zone forward
Oktet pertama IP address agan (192.168.1.8)
File konfigurasi zone reverse
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Selanjutnya gandakan file "db.local" dan simpan dengan nama "db.bukan". Gandakan juga file "db.127" dan simpan dengan nama "db.192". Letakkan dua file konfigurasi tadi pada direktori /var/cache/bind seperti berikut.
#cp  /etc/bind/db.local /var/cache/bind/db.bukan
#cp  /etc/bind/db.127 /var/cache/bind/db.192
Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "db.bukan" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /var/cache/bind/db.bukan
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut.
;
$TTL                 604.800
@                    IN              SOA          bukan.org. root.bukan.org. (
                                                           2             ; Serial
                                                   604800             ; Refresh
                                                     86400             ; Retry
                                                 2419200             ; Expire
                                                   604800  )          ; Negative Cache TTL
;
@                     IN                      NS                bukan.org.
@                     IN                      NS                192.168.1.8
www                 IN                      NS                192.168.1.8
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
IP address DNS Server agan 
Script tambahan agar DNS terhubung ke Web Server (dengan ip address serupa)
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "db.192" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /var/cache/bind/db.192
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut.
;
$TTL                 604.800
@                    IN            SOA            bukan.org. root.bukan.org. (
                                                           2             ; Serial
                                                   604800             ; Refresh
                                                     86400             ; Retry
                                                 2419200             ; Expire
                                                   604800  )          ; Negative Cache TTL
;
@                    IN                    NS                  bukan.org.
8.1.168            IN                    PTR                 bukan.org.
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
3 Oktet terakhir IP address DNS Server agan yang dibalik (192.168.1.8)
 
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian buatlah file baru bernama "resolv.conf" dan letakkan pada direktori /etc dengan cara mengetikkan pico /etc/resolv.conf seperti berikut.
#pico /etc/resolv.conf
Dan isikan script berikut.
search bukan.org
nameserver 192.168.1.8
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
IP address DNS Server agan

Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X kemudian lakukan restart pada "bind9" dengan mengetik /etc/init.d/bind9 restart lalu tekan Enter, seperti contoh berikut
#/etc/init.d/bind9 restart
Stopping domain name service . . . : bind9.
Starting domain name service  . . . : bind9.

Untuk memastikan bahwa DNS Server sudah berjalan dengan baik, gunakan perintah nslookup pada ip address DNS Server agan seperti contoh berikut
#nslookup 192.168.1.8
Server:                192.168.1.8
Address              192.168.1.8#53

8.1.168.192.in-addr.arpa                    name = bukan.org
Lakukan hal serupa pada domain DNS Server agan seperti berikut.
#nslookup bukan.org
Server:                192.168.1.8
Address              192.168.1.8#53

Name:               bukan.org
Address:              192.168.1.8
Jika hasilnya seperti di atas, maka instalasi DNS Server telah selesai. Jika agan masih belum berhasil coba gunakan versi I.

Samba Pada Debian Lenny

Samba (Server Message Block) adalah protokol file sharing dan printer sharing untuk menyaingi protokol yang telah ada yakni Novell’s IPX-based.

SMB ini merupakan protokol file sharing dan printer sharing pertama yang dapat berjalan pada multi protokol : TCP/IP, NetBEUI, IPX/SPX.

Dengan kata lain SMB server dapat menggantikan posisi Novell server tanpa harus merubah infrastruktur dari jaringan itu sendiri.

Berikut adalah keterangan untuk script di samba :

Workgroup : setiap host atau client yang terhubung ke dalam satu jaringan yang sama (satu group) baik windows ataupun linux harus memiliki workgroup yang sama..
guest account : diset sebagai nobody; guest account ini mengatur pemberian hak izin write ke semua user
Security : option defaultnya adalah “user”, “share”, “server”, dan “domain”.
comment : komentar tentang drive tersebut.
path : letak direktori yang akan dishare.
read-only : option defaultnya adalah “yes” sehingga semua host yang ada tidak dapat melakukan perubahan apapun terhadap drive tersebut.
locking : hak izin read only untuk filesystem ataupun perangkat device (CD-ROM).
browseable : Option defaultnya adalah “yes” sehingga drive yang dishare akan tampak pada komputer lain.
Public : option ini menyebabkan semua host dapat mengakses file atau direktori yang tershare tanpa adanya permintaan password dari komputer tersebut.
guest ok : fungsinya sama dengan public.
create mode : option ini untuk mengatur hak–hak yang akan diberikan kepada host lain terhadap file atau direktori yang akan dishare.
writeable : option ini memberikan hak azas kepada host lain untuk melakukan perubahan pada file atau direktori yang anda share. Pilihan defaulnya adalah “no”.
Paket yang dibutuhkan untuk mengkonfigurasi samba file sharing adalah “samba dan samba-client” dua paket ini juga sudah cukup. Dan perintah – perintah yang biasa di gunakan dalam konfigurasi samba diantaranya “testparm” digunakan untuk menguji samba server apakah terjadi kesalahan atau berjalan lancar. Lalu “smbcliet –L (nama computer server/client)” perintah untuk melihat directory yang di share baik oleh server maupun client. Samba memiliki berberapa fungsi atau settingan, diantaranya sebagai Samba File Sharing Anonymous free user (user bisa melakukan apa saja terhadap file sharing), Anonymous Free user with protect (user hanya di berikan beberapa akses saja di antaranya hanya membaca saja), kemudian User Validation (hanya user tertentu yang bisa mengakses file sharing).

A. Konfigurasi Samba server untuk Anonymous Free User

  • Install paket yang dibutuhkan untuk samba server dengan perintah "apt-get install samba samba-client" lalu ketik "Y"
  • Lalu pada pilihan selanjutnya ketik "WORKGROUP"
    • Pilih "YES" pada "Modify smb.conf  to use WINS setting from DHCP" jika menggunakan DHCP jika tidak maka pilih "NO"
      • Lalu masuk ke direktori "/home/ "dengan perintah "cd /home/" , dan buat direktori "testing" dengan perintah "mkdir testing" , masuk ke direktori "testing" dengan perintah "cd testing/" , lalu buat file "tes.txt" dengan perintah "mcedit tes.txt"
        • Lalu isi dengan apa saja contohnya seperti berikut, setelah itu save (F2) dan keluar (F10)
        • Ketik "su -" untuk keluar dari direktori "/home/testing/" , edit file "smb.conf" yang berada di direktori "/etc/samba/" dengan perintah "mcedit /etc/samba/smb.conf"
          • Tekan F9 pada keyboard lalu pilih "Command" dan ketik 105
          • Kemudian rubah "#  security = user" menjadi "security = share" 
          • Scroll ke halaman paling bawah lalu tambahkan script yang telah dikotaki warna putih , setelah selesai tekan F2 save dan F10 keluar
          • Kemudian beri izin akses file yang di sharing
          • Uji konfigurasi dengan perintah "testparm" , kemudian tekan "Enter"
          • Dan apabila berhasil maka tampilannya kurang lebih akan seperti ini
          B. Pengujian Di Komputer Client
          • Klik start => run dan ketik \\server
          • Apabila berhasil maka akan terbuka file sharing
          C. Konfigurasi Untuk Valid User
          • Edit file "smb.conf" dengan perintah "mcedit /etc/samba/smb.conf" , lalu tekan F9 => Command ketik 105
          • Lalu rubah "security = share" menjadi "security = user"
          • Scroll ke halaman paling bawah lalu tambahkan "valid users = hendrick" di akhir baris , kalau sudah tekan F2 save dan F10 keluar
          • Restart service samba dengan perintah "/etc/init.d/samba restart" , dan lakukan pengetesan dengan perintah "testparm" lalu tekan "Enter" untuk melanjutkan
          • Apabila berhasi maka tampilannya kurang lebih seperti ini
          D. Pengujian Di Komputer Client
          • Klik start => run dan ketik "\\server"
          • Isikan nama user dan password user
          • Apabila berhasil maka akan terbuka file sharing , lalu buat folder bernama "sudah berhasil"
          • Setelah itu lakukan pengecekan di komputer server dengan perintah "/ls/home/testing"
          Selesai , Semoga Bermanfaat 

          http://purnamalabs.blogspot.com/2011/10/konfigurasi-samba-server-di-debian.html

Konfigurasi DHCP Linux Debian 5

Cara Konfigurasi DHCP Server pada Linux Debian inilah yang akan saya bahas pada artikel kali ini. DHCP server merupakan mesin atau server yang memberikan IP secara otomatis kepada client. Jadi dengan adanya DHCP server maka client tidak perlu mengatur IP sedemikian rupa karena sudah diatur langsung oleh DHCP server. Jadi ayo kita langsung saja menginstall dan konfigurasi DHCP server.
Untuk pengaturan IP pada debian pada posting kemarin sudah saya jelaskan maka sekarang saya anggap dilewat saja untuk pengaturan IP address kita langsung ke tahap penginstallan.
# apt-get install dhcp3-server
Setelah penginstallan sukses, langkah selanjutnya edit dhcpd.conf
# nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
Scroll ke bawah dan edit pada bagian berikut:
dhcpd.conf
Karena saya menggunakan IP address 192.168.0.10 maka untuk subnet diisi dengan 192.168.0.0 dan netmask kelas C. Kemudian untuk range yaitu dari IP berapa sampai IP berapa yang akan kita kasih kepada client, pastikan 1 kelas.
option domain-name-servers 192.168.0.10; = untuk mengarahkan DNS server kepada IP tersebut
option domain-name “www.nady.net”; = untuk mengarahkan domain internal
option routers 192.168.0.10; = gateway diarahkan pada ip 192.168.0.10
option broadcast-address 192.168.0.255; = broadcast address
default-lease-time 600; = default waktu yang diberikan untuk peminjaman IP
max-lease-time 7200; = Maksimal waktu yang diberikan untuk peminjaman IP
Langkah selanjutnya edit dhcp3-server untuk menentukan Ethernet berapa yang akan kita berikan DHCP server.
# nano /etc/default/dhcp3-server
dhcp3-server 

Lihat pada bagian INTERFACES=”eth0″
berarti client yang akan kita berikan IP otomatis yaitu client yang melalui ethernet 0 atau eth0. Jika sudah maka kita langsung restart dhcp servernya.
# /etc/init.d/dhcp3-server
ingat bahwa setiap kali merestart pasti melalui folder init.d.
setelah berhasil mari kita coba untuk memastikannya dengan IP client yang tidak diberikan IP apakah akan mendapatkan IP otomatis atau apa yang terjadi?
client dhcp 
Perhatikan Assigned by DHCP berarti dhcp server telah sukses.  


FTP Server Pada Debian Lenny


Membangun FTP Server pada Debian 5 Lenny
Sebagaimana kita ketahui File Transfer Protokol (FTP) merupakan client/server yang memberikan fasilitas untuk tranfer data dalam jaringan dan digunakan untuk pertukaran data antara dua host dalam jaringan TCP/IP sehingga seolah-olah berada di komputer sendiri.
Pada turorial kali, kita menggunakan software vsftpd yang berlisensi GPL.
Baik, langsung saja.
Cara membangun FTP Server berbasis Debian 5 Lenny :
  1. Masuk ke terminal dan login sebagai root.

  1. Buat direktori ftp yang akan digunakan oleh user sehingga server FTP dapat diakases oleh orang lain.
Caranya :
#mkdir /home/ftp
  1. Buat hak akses terhadap direktori tersebut.
Caranya :
#chmod 755 -R /home/ftp
  1. Buat sebuah user anonymous yang akan digunakan dalam mengakses direktori tersebut.
Caranya :
#useradd -d /home/ftp ftpuser
#passwd ftpuser

Hasilnya akan terlihat seperti gambar dibawah ini :

  1. Instalisasi vsftpd di Debian 5 Lenny.
Caranya :
#apt-get install vsftpd
  1. Konfigurasi vsftp pada file /etc/vsftpd.conf sesuai kebutuhan anda.
Caranya :
#nano /etc/vsftpd.conf

Jika konfigurasi punya saya adalah :
listen=YES
anonymous_enable=YES
local_enable=YES
write_enable=YES
local_umask=022
anon_upload_enable=YES
anon_mkdir_write_enable=YES
dirmessage_enable=YES
xferlog_enable=YES
connect_from_port_20=YES
chown_uploads=YES
ftpd_banner=Selamat Datang at Ladast-Server FTP
secure_chroot_dir=/var/run/vsftpd
pam_service_name=vsftpd
rsa_cert_file=/etc/ssl/certs/vsftpd.pem
anon_root=/home/ftp
  1. Restart vsftpd dengan perintah :
#/etc/init.d/vsftpd restart
  1. Periksa apakah service vsftpd telah jalan.
Caranya :
#netstat -a | grep ftp

Jika berhasil akan terlihat seperti gambar dibawah ini :

  1. Akses FTP Server d melalui terminal
Caranya :
#ftp 127.0.0.1

Hasilnya akan terlihat melalui gambar berikut :

  1. Akses FTp melalui browser
Hasilnya akan terlihat seperti ini :